Kitaambil contoh sederhana di lingkungan sendiri sebagai suami atau istri. menampilkan diri sebagai seorang suami atau istri. Sekali lagi, lemah lembut ah, agar hasilnya "sempurna.!" Ketiga, pemimpin itu layaknya jantung di dalam tubuh. kalau disetujui, biarlah dia tetap menjadi pemimpin, walau secara non formal. Ada banyak cara
Pandangan umum Kepemimpinan merupakan proses yang harus ada dalam kehidupan manusia selaku makhluk sosial yang saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Dengan demikian dapat dimaklumi bahwa dimanapun terdapat kelompok manusia yang hidup bersama maka disana diperlukan adanya bentuk kepemimpinan. Pandangan khusus Untuk memfokuskan pemikiran dalam kepemimpinan ditengah masyarakat maka kita ambil sampel kepemimpinan RT dan RW. Apa yang dimaksud dengan RT Rukun Tetangga? Dan apa pula yang dimaksud dengan RW Rukun Warga? Pengertian RT Rukun Tetangga adalah kepemimpinan pemerintah tigkat terendah yang memimpin minimal sebanyak 40 kepala keluarga , begitu juga dengan RW Rukun Warga kepemimpinan tingkat rendah diatas RT yang memimpin minimal 100 Kepala keluarga. Adapun peran dan fungsi dari RT maupun RW adalah mengkoordinir warganya, menjebatani aspirasi warga untuk acuan/masukan kemajuan suatu RT/RW diteruskan ke pemerintahan di atasnya Lurah, lurah diteruskan ke kecamatan dan seterusnya. Adapun tugas RT/RW menjadi penengah penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi warganya dilingkungan masing-masing, seperti melakukan pelayanan kepada warganya, memelihara kerukunan warga, menyusun rencana dengan mengembangkan aspirasi dan swadaya masyarakat. Peran RT/RW sangat dibutuhkan ditengah lingkungan masyarakatnya. Namun pada kenyataannya banyak dari RT/RW yang sulit untuk ditemui jika dibutuhkan oleh masyarakat yang ingin mengurus suatu hal penting yang mendesak, maka pekerjaan menjadi seorang RT/RW haruslah terfokus untuk benar-benar orang/pemimpin yang tidak memiliki pekerjaan yang padat, karena jika masyarakat ingin mengurus sesuatu yang penting dan mendesak RT/RW siap melayani dengan baik dan bijaksana. Dalam hal ini seseorang yang menjabat sebagai pemimpin RT/RW tentu membutuhkan sesuatu untuk kelangsungan hidupnya sebagaimana layaknya pegawai negeri dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin/memimpin warganya. Menanggapi kebutuhan tersebut pemerintah atas pernyataan Presiden RI memberi dana intensif kepada aparat pemerintah terendah RT/RW sekali 3 bulan yang tujuannya bagaimana kinerja RT/RW dalam memberi pelayanan kepada warganya lebih terfokus dan terarah demi kemajuan daerah. Penulis Hana Fitria, Milennia Liza Putri, Muhammad Nur Khodri, Rara Dwi Oktari Mahasiswa semester 6, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau
Sakit Lingkungan kerja toxic bisa menyebabkan karyawan sakit karena stres tingkat tinggi yang kemungkinan mempengaruhi kesehatan fisik. Dalam kasus yang lebih ekstrem, dapat menimbulkan masalah jantung, tekanan darah tinggi, kurang tidur atau kelelahan. Coba ikut tes tingkat stres yuk supaya kamu paham apakah kamu sedang stres atau tidak. Tahukah kamu bahwa masih banyak yang belum memahami mengenai perbedaan pemimpin dan manajer? Sekilas, keduanya memang memiliki makna sama. Namun, istilah keduanya memiliki sejumlah perbedaan. Sebagaimana diketahui, di dalam perusahaan maupun organisasi terdapat seorang leader pemimpin dan manajer. Pemimpin adalah orang yang mempunyai kemampuan memengaruhi, memotivasi, mengarahkan, dan mengawasi orang lain agar tugas yang sudah direncanakan terselesaikan dengan baik. Sementara berdasarkan definisinya, seorang manajer harus bisa mengatur, mengarahkan, dan mengendalikan orang lain agar tujuan yang telah ditetapkan perusahaan atau organisasi tercapai. Meskipun, seorang manajer belum tentu seorang pemimpin, keduanya penting bagi keberlangsungan perusahaan. Apa Itu Pemimpin? Pemimpin bukanlah sebuah jabatan atau posisi di dalam sebuah perusahaan. Kamu dapat melihat struktur organisasi perusahaan dan tidak akan menemukan kata pemimpin di dalamnya. Pemimpin adalah sebuah karakter atau peran. Dengan kata lain, siapapun dapat menjadi pemimpin atau memiliki sifat kepemimpinan. Tentu saja pemimpin yang hebat umumnya memiliki posisi atau jabatan yang mentereng di perusahaan. Pemimpin kemudian umumnya memiliki pengaruh yang besar di dalam perusahaan. Apa Itu Manajer? Berbeda dengan pemimpin, manajer adalah sebuah jabatan atau posisi. Manajer umumnya memiliki peran untuk mengatur sistem organisasi perusahaan. Manajer dapat dianggap sebagai gerbang ke tingkat yang lebih tinggi oleh para bawahannya. Para karyawan umumnya akan lebih sering berbicara pada dan bertemu dengan manajer ketimbang pemimpin yang memiliki jabatan lebih di atas. Apa Saja Perbedaan Antara Pemimpin dan Manajer? Setelah mengetahui pengertian pemimpin dan manajer, kamu mungkin telah memiliki sedikit gambaran tentang perbedaan di antara keduanya. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan mengenai perbedaan antara pemimpin dan manajer berikut ini. 1. Posisi Pemimpin dapat didefinisikan sebagai seseorang yang mampu memimpin, baik secara formal resmi maupun informal tidak resmi. Untuk mendapatkan posisi pemimpin, kamu harus memiliki kemampuan yang dibutuhkan. Pemilihannya sendiri tidaklah serumit manajer. Pasalnya, posisi pemimpin umumnya bersifat sementara. Pemimpin memiliki masa kontrak yang bervariasi tergantung tugas. Misalnya, jika kamu ditugaskan untuk mengurus sebuah proyek pembangunan gedung yang membutuhkan waktu selama enam bulan, maka selama itulah kamu menjabat sebagai pemimpin. Baca Juga 3 Tingkatan Piramida Manajemen Dan Contohnya Berbeda dengan pemilihan pemimpin yang biasanya berdasarkan kontrak kerja mengenai proyek atau tugas tertentu, pemilihan manajer dilakukan secara formal berdasarkan yuridis perusahaan tersebut yang ditandai dengan adanya surat pengangkatan atau keputusan dari komisaris atau direktur. Umumnya, waktu kerja yang diperlukan seseorang untuk menjabat sebagai manajer berkisar tiga hingga lima tahun. Makin banyak prestasi yang kamu raih, makin besar peluang untuk menduduki posisi tinggi dalam waktu relatif singkat. 2. Fungsi Pemimpin memiliki fungsi dasar untuk membentuk visi, tim, membagi tugas, mengarahkan, memotivasi dalam bekerja, dan menggerakkan bawahannya mencapai tujuan. Dalam menjalankan fungsinya, pemimpin lebih menekankan pengaruh yang dimilikinya untuk membuat bawahan mengikuti arahannya, bukan dengan paksaan atau iming-iming hadiah. Pemimpin akan melakukan stimulasi, memberikan fasilitas, dan berpartisipasi secara langsung dalam kegiatan yang wajib diikuti oleh bawahannya. Sementara fungsi dasar manajer berkaitan erat dengan perencanaan planning, pengarahan directing, pengorganisasian organising, kontrol controlling, dan penempatan staff staffing. Biasanya, seorang manajer dalam menjalankan fungsinya sering memanfaatkan kekuasaan jabatan dan wewenang secara struktural yang mempunyai kekuatan mengikat. Artinya, seorang manajer dapat memaksa atau menghukum bawahannya. 3. Tugas dan Peran Salah satu perbedaan pemimpin dan manajer yang utama terdapat pada tugas dan peran. Pemimpin membangun visi sementara manajer mewujudkan ide tersebut dengan membuat rencana. Pemimpin perusahaan yang hebat adalah pemimpin yang memiliki visi jauh ke depan. Ia dapat melihat hal-hal yang umumnya tidak dapat dilihat oleh kebanyakan orang. Sementara itu, manajer yang hebat adalah manajer yang dapat membuat rencana yang runut untuk mewujudkan visi dari pemimpin. Jika pemimpin bertugas untuk membangun visi, maka manajer membangun tujuan untuk mewujudkannya. Seorang pemimpin tidak hanya harus berwibawa, tetapi juga mampu menguatkan visi yang diemban. Lantaran memahami bahwa membangun personal branding sangatlah penting, pemimpin cenderung melakukan banyak hal unik, berpikiran out of the box, dan mendorong bawahannya untuk terus berkembang. Pemimpin juga tidak takut untuk berinovasi dan mengambil risiko. Selain bertanggung jawab, seorang manajer harus mempunyai pengetahuan luas, terampil, dan mampu berkomunikasi. Tugasnya adalah mengatur dan mengintegrasi berbagai jenis variabel ke dalam tujuan perusahaan. Seorang manajer harus bisa memimpin bawahannya serta merencanakan, mengelola, mengawasi, dan mengevaluasi kegiatan manajemen. Manajer memiliki peran dalam menentukan langkah yang harus diambil demi mencapai tujuan perusahaan. Seorang manajer juga harus bisa memprediksi hasil dari pilihan tersebut. Selain bertanggung jawab dalam pengelolaan dan koordinasi tim, manajer juga harus memastikan bahwa kebijakan perusahaan berjalan sebagaimana mestinya. Berbeda dengan pemimpin yang berani berinovasi, seorang manajer cenderung menjalankan tugas secara formal sehingga selalu berpegang teguh pada hal-hal yang sudah terbukti keberhasilannya. Seorang manajer lebih banyak meniru kompetensi dan mencontoh perilaku serta gaya kepemimpinan orang lain. Alih-alih mengambil risiko layaknya seorang pemimpin, seorang manajer justru meminimalisasi risiko tersebut dengan cara menjalankan yang telah ada. Singkatnya, seorang manajer akan berusaha mengendalikan situasi dan cenderung menghindari masalah. 4. Kepemimpinan Ditilik dari lingkungan kerja, seorang pemimpin bisa memimpin di lingkungan kerja formal ataupun informal. Pemimpin memiliki tanggung jawab terhadap bawahannya dan seluruh anggota tim yang turut berkontribusi. Ketika terdapat satu unit kerja melakukan kesalahan, unit lain harus menanggung beban karena kesalahan tersebut. Seorang pemimpin biasanya berpikir dengan lebih holistik dan memiliki gambaran mengenai target pencapaiannya. Hal inilah yang membuat pemimpin tahu bagaimana cara mendorong dan menginspirasi bawahannya untuk mengubah visi menjadi realita. Baca Juga Mengenal Strategi Kepemimpinan Dalam Dunia Kerja Dibandingkan orang biasa, cara berpikir pemimpin sangat luas dan jauh. Tak jarang pemimpin memiliki pemikiran yang dianggap nyeleneh, tetapi sangat mendukung terwujudnya visi atau tugas yang diemban. Pemimpin yang baik sangat mengetahui potensi bawahannya. Oleh karena itu, pemimpin sering memotivasi bawahannya untuk terus berkembang dan memaksimalkan kemampuannya. Alhasil, seluruh bawahan yang tergabung dalam tim mampu memberikan hasil terbaik dan bekerja sama mencapai tujuan. Berbeda dengan pemimpin, seorang manajer hanya bisa memimpin di lingkungan kerja formal saja. Manajer memiliki tanggung jawab pada atasannya. Lantaran bertugas memastikan tujuan dapat tercapai, seorang manajer lebih fokus terhadap cara mengatur dan menyelesaikan hal-hal yang dinilai dapat menjadi penghalang atau menimbulkan masalah di kemudian hari. Supaya berjalan lancar, manajer memiliki seorang asisten untuk membantunya mengerjakan tugas operasional. Lain dengan gaya kepemimpinan pemimpin yang bersifat transformasional memberi motivasi dan memberdayakan, gaya kepemimpinan manajer bersifat transaksional member hadiah dan hukuman. Mengingat manajer selalu bertindak konvensional, cara kepemimpinannya cenderung kaku. Manajer hanya menugaskan dan memberikan panduan atau arahan pada bawahannya untuk menyelesaikan tugas tersebut. Bawahan yang memiliki kinerja baik akan diberikan hadiah, sedangkan yang berkinerja buruk akan mendapatkan hukuman. 5. Perlakuan Pada Bawahan Seorang pemimpin mempunyai bawahan yang kerap disebut pengikut. Pengikut pemimpin adalah orang-orang yang percaya terhadap kemampuan, kecakapan, dan perilaku pemimpinnya yang baik. Pengikut akan menjalankan tugas dan perintah atas dasar rasa kagum dan hormat. Seorang pemimpin hampir tidak berjarak dengan bawahannya. Pemimpin juga memiliki kepedulian tinggi terhadap bawahannya dan memperlakukannya sebagai makhluk yang utuh. Hal itulah yang membuat seorang pemimpin tidak hanya mengejar target, melainkan juga memedulikan keseimbangan kehidupan kerja bawahannya. Lantaran sangat mengenali potensi dan kemampuan para pengikutnya. Pemimpin tidak segan untuk melakukan tindakan persuasif supaya bawahan mengikuti instruksinya sehingga visi dan target tercapai. Baca Juga 8 Langkah Strategi Komunikasi Persuasif dalam Dunia Kerja Berbeda dengan pemimpin yang memiliki pengikut secara sukarela, manajer mempunyai bawahan yang disebut sebagai karyawan atau staf. Bawahan tersebut harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan manajer. Mengingat manajer memiliki kuasa untuk memberikan tugas, hadiah, dan hukuman, para bawahannya biasanya patuh dan menjalankan tugas yang diberikan sebaik mungkin. 6. Sikap Terhadap Resiko Perebedaan besar lainnya antara pemimpin dan manajer adalah sikap keduanya terhadap resiko. Pemimpin adalah orang yang berani mengambil risiko. Ia percaya bahwa visi yang dimilikinya akan membayar segala perjuangannya di masa sekarang. Pemimpin adalah orang yang berpikir soal jangka panjang. Sementara itu, manajer cenderung menghindari risiko. Manajer adalah orang yang bertugas untuk memberikan hasil secepat mungkin. Manajer fokus mencapai target jangka pendek untuk menunjukkan hasil yang positif bagi perusahaan. Kesimpulan Baik manajer maupun pemimpin memainkan tanggung jawab yang berbeda. Masing-masing dari mereka bergerak tidak hanya dengan tim tetapi juga dengan kerangka kerja organisasi yang teratur dan memiliki bawahan. Membangun kolaborasi, meningkatkan komunikasi, mengambil resiko dengan tujuan visi perusahaan sangat penting untuk alasan ini. Memang menjadi seorang pemimpin bukanlah pekerjaan yang mudah berhasil, namun begitulah hakikatnya. Setiap dari Anda yang pernah memiliki posisi kepemimpinan akan dapat memahami hal ini. Tidak ada keraguan bahwa setiap perusahaan yang sukses memiliki manajemen dan kepemimpinan terbaik. Setiap pemimpin harus mengembangkan kemampuannya sendiri di samping perannya sebagai karyawan. Karena sebenarnya tidak ada formula untuk kepemimpinan yang efektif. Karena setiap karyawan memiliki kepribadiannya masing-masing, pemimpin dan manajer harus menugaskan individu berdasarkan kemampuannya. Perusahaan bisa menawarkan seluruh fasilitas sebagai pendongkrak kinerja pekerja. Menggunakan perangkat lunak SDM yang berfokus pada produktivitas karyawan atau alat absensi online, misalnya. Karyawan tidak hanya bekerja lebih efisien, tetapi bisnis juga mendapatkan keuntungan secara konsisten. Baca Juga Apa Yang Dimaksud Dengan Strategi Bisnis? Seperti Apa Hal Ini Bisa Membantu Bisnis Anda? Demikianlah informasi mengenai perbedaan pemimpin dan manajer yang perlu kamu ketahui. Terlepas dari perbedaan tersebut, keduanya memiliki peran besar dalam mewujudkan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Secara simpel, pemimpin adalah orang yang membangun visi dan berpikir jangka panjang, sementara manajer adalah orang yang menentukan tujuan serta berpikir jangka pendek. Untuk menjadi seorang pemimpin, kamu tidak harus menjabat sebagai manajer lebih dulu. Kamu bisa mempelajari kepemimpinan melalui portal pembelajaran daring GreatNusa. GreatNusa menyediakan berbagai jenis course dan webinar dengan materi berkualitas dan praktis. Berbekal materi tersebut, kamu bisa mengoptimalkan kemampuan leadership dan manajerial. Tunggu apa lagi? Ayo, gapai masa depan yang lebih baik bersama GreatNusa! GAYAKEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI YAYASAN NURUL HAYAT YOGYAKARTA TAHUN 2015. Angga Prastita. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 37 Full PDFs related to this paper. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. "Bukan perkara mudah rasanya tatkala mengemban jabatan sebagai ketua Rukun Tetangga RT di lingkungan masyarakat. Ragam teori kepemimpinan benar-benar teruji di sini.""Repot" sebuah kata yang dapat menggambarkan bagaimana padatnya kegiatan di masyarakat. Selain repot, sudah pasti kinerja sebagai pemimpin di lingkup RT selalu menjadi sorotan. Sedikit kesalahan yang dibuat sangat berpotensi menjadi bahan omongan yang mungkin saja mampu menyakiti hati. Namun jika mampu menorehkan prestasi dengan gebrakan-gebrakan baru inovatif dan kreatif, rasanya hanya segelintir orang yang mengapresiasi. Perspektif ini sangat subjektif, namun setidaknya melalui forum ini menjadi wadah untuk berbagi tentang begitu beratnya mengemban amanah menjadi ketua RT, dari sudut pandang menjadi bupati hingga gubernur banyak orang berlomba-lomba dalam kampanye agar terpilih, maka jabatan ketua RT sebaliknya. Saling tunjuk dan menghindar akrab ditemui di masyarakat. Jika lingkungan masyarakatnya kompak dan selalu positif, maka beban kerja ketua RT akan terasa ringan dan mengasyikkan. Terobosan-terobosan baru yang penuh inovasi jelas akan disambut dengan positif dan penuh suka cita. Namun sebaliknya jika ketua RT harus menghadapi masyarakat yang kurang kooperatif dan tingkat individualistik tinggi, tugas berat ketua RT begitu nyata di depan mata. Oleh sebab itu, menjadi ketua RT benar-benar menguji jiwa kepemimpinan Ragam Masalah di Masyarakat"Mengkoordinir masyarakat, menyelesaikan friksi-friksi yang sering terjadi di masayarakat, dan menjalakan tugas pelayanan di masyarakat butuh jiwa-jiwa kepemimpinan tingkat tinggi, menjadi ketua RT jiwa kepemimpinan sungguh benar-benar diuji." 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya IniDia 8 Tips untuk Membuat CV Kamu Lolos Program Beasiswa. 1. Ceritakan Tentang Dirimu Sendiri. Nah, pewawancara seringkali mem-parafrasa pertanyaan ini dalam sejuta bentuk, misalnya menanyakan kamu orang yang seperti apa, dan lain sebagainya. Tapi apapun pertanyaannya, kunci dari pertanyaan ini tetap sama: kamu harus memanfaatkan pertanyaan Penerapan People-Oriented, Pemimpin Yang Baik Di Tempat Kerja Halo learner! Berbicara tentang dunia profesional khususnya Human Resource, pasti kamu nggak asing lagi nih dengan salah satu praktisi yang namanya sudah sering sekali muncul di berbagai platform digital. Yap, Dudi Arisandi! Chief People Officer dari Baru baru ini PARADIGM melakukan interview dengannya mengenai bagaimanakah pemimpin yang baik dan berpegang pada value people and customer oriented, seperti culture yang digalakkan di tempatnya bekerja. Anyway, tahu nggak sih kalau Dudi Arisandi dikenal dengan bapak pantun dalam dunia per-HR-an? Di setiap sesi sharingnya di berbagai platform, Ia hampir tak pernah absen melontarkan pantunnya. Bahkan di sela-sela sesi interview dengan PARADIGM pun begitu, Beli tiket ke pulau Sarapannya telur dadar Kalau anak-anak tiket lagi galau Ada pundak Pak Dudi buat bersandar Wah wah… kira-kira leader style yang bagaimana sih yang beliau terapkan di lingkungan kerja? Sampai-sampai jadi sandaran oleh anak-anak Berbicara tentang kepemimpinan, kamu sebagai staff di kantor pasti pengen banget dong punya atasan yang baik? Atau kamu yang memang sudah menjadi seorang pemimpin yang punya tim, pasti pengen juga jadi pemimpin yang baik. Nah gimana ya caranya menjadi pemimpin yang baik, bahkan bukan hanya good leader namun excellent leader? Pemimpin yang Baik Bahkan Excellent Leader, Pemimpin yang Bagaimana?Pemimpin yang People-Oriented, Bagaimana Penerapannya?Mendengarkan Suara Tim Menyambut Langsung Anggota Tim Baru Menggunakan Channel Komunikasi Utama Pemimpin yang Baik dan People-Oriented, Apa Tantangannya?Membangun Culture Tidak Bisa Instan Tidak Menjamin Growth Mindset Semua Tim 3 Hal Yang Menjadi Fokus Excellent LeaderPurpose People Promise Pemimpin yang Baik Bahkan Excellent Leader, Pemimpin yang Bagaimana? Menurut Dudi, excellent leader adalah pemimpin yang punya bervalue people and customer oriented. Jadi bukan hanya memberikan yang terbaik kepada pelanggan namun juga kepada tim kerja. Sebagaimana core value HAPPY yang diterapkan di Hungry, Agile, People and customer oriented, Performance driven, dan Yourself. Lalu, pemimpin yang people-oriented itu yang bagaimana sih? Pemimpin yang People-Oriented, Bagaimana Penerapannya? Adalah pemimpin yang visible, alias mudah di reach-out oleh tim. Tujuannya agar barrier antara atasan dengan bawahan bisa diminimalisir. Ditempat kerja, inilah beberapa penerapannya, Mendengarkan Suara Tim Leader yang people-oriented adalah leader yang mau mendengarkan tim kerja. Mendengar ini bukan berarti hanya mendengarkan mereka saat berbicara ya, namun mendengarkan suara mereka termasuk pendapat, ide, kritik, dan saran. Dalam perusahaan yang menerapkan people-oriented seperti perbedaan pendapat antara leader dan staff bukanlah sesuatu yang harus dihindari. Menyambut Langsung Anggota Tim Baru Coba ingat-ingat ketika hari pertama kamu bekerja, siapa saja atasan yang menyambut kamu? Nah, penerapan di lingkungan kerja Dudi Arisandi, sejak hari pertama karyawannya bergabung, salah satu Board of Director BOD menyambut langsung. Siapa pun yang baru bergabung termasuk anak intern pun, salah satu direktur akan menyambutnya, berbeda dari kebiasaan di banyak perusahaan dimana yang menyambut karyawan baru hanya tim Human Resources atau learning team. Selain itu, setelah 1 hingga 2 bulan, seluruh tim yang baru bergabung akan berkumpul dan berdiskusi bersama seluruh BOD, bukan hanya BOD dalam divisinya saja. Menurut Dudi Arisandi, kita sebagai atasan perlu menyempatkan waktu, sesibuk apapun. Sebagai tim kerjanya, mereka tidak ada batasan dalam bertanya. bahkan pertanyaan yang belum terjawab pada sesi diskusi akan tetap dijawab melalui email. Jadi, tidak ada satupun suara yang terlewatkan. Hal ini bisa membuat karyawan merasa dihargai karena concern mereka didengar. Menggunakan Channel Komunikasi Utama Siapa diantara kamu yang menggunakan aplikasi Slack ditempat kerja. PARADIGM dan menggunakannya lo. Sebagai salah satu decision leadership, leader perlu memastikan untuk hanya menggunakan 1 media komunikasi utama, agar jalur koordinasinya tidak menyebar kemana-mana. Apapun jika setiap divisi atau koordinasi yang lebih kecil memerlukan grup WhatsApp atau lainnya maka tidak ada larangan, namun jalur koordinasi utama harus tetap melalui channel komunikasi yang utama agar efektif. Menarik ya? Namun pada setiap decision leadership pasti ada saja nih tantangannya, kira-kira dari pengalaman seorang Dudi Arisandi, apa saja ya tantangan yang pernah dihadapi? Baca Juga Gaya Kepemimpinan Milenial Vs Tradisional, Kamu Dan Seniormu Tipe Leader Yang Mana? Pemimpin yang Baik dan People-Oriented, Apa Tantangannya? Membangun Culture Tidak Bisa Instan Walaupun suatu perusahaan menerapkan people-oriented , tentu saja tidak semua leader di dalamnya secara otomatis mau dan mampu menerapkannya. Dimanapun tempat kerja, pasti selalu ada saja yang tidak sepemahaman. Namun perlu diingat bahwa membangun sebuah culture yang baik itu tidak instan. Membangun culture memang butuh proses, bukan pekerjaan yang instan dan bisa selesai dalam paling penting adalah upaya yang kita lakukan. Nah, kalau pemahaman dan perilaku mereka sangat bertentangan dengan culture, bagaimana dong? Sebagai leader, Dudi Arisandi dan tim tidak segan-segan untuk melepaskan para leader yang tidak sesuai dengan value dan belief yang ingin dibangun.“Culture is the most important part, especially on the leadership side.” – Dudi Arisandi. Tidak Menjamin Growth Mindset Semua Tim Dalam menerapkan people-oriented guna meminimalisir barrier, salah satu tantangannya adalah bisa diartikan sebagai kedekatan dan berdampak pada kurangnya profesionalitas.“Karena maturity setiap orang berbeda, kedekatan kadang bisa disalahartikan,” Ungkap Dudi. Ada saja karyawan yang malah menggunakan power atasannya untuk membela diri di depan orang lain. Padahal seharusnya tidak boleh seperti itu juga, tetap ada batasan-batasan tertentu dan cara menyampaikan informasi yang perlu diluruskan. Namun hal tersebut tidak selalu bisa dikaitkan dengan dampak dari penerapan people-oriented leadership style. Bagaimanapun leadership stylenya, semua akan kembali lagi kepada masing-masing individu. Maturity setiap orang tidak bisa diubah begitu saja. Menurut Dudi. Menerapkan suatu hal pasti ada pro dan kontranya. Dan dalam menerapkan people-oriented leadership style ini, yang dirasakan adalah jauh lebih banyak pronya dibanding kontra. Baca Juga Tim Anda Generasi Z? Agar Efektif, Terapkan Gaya Kepemimpinan Berikut Ini! Anyway, yang sudah diterapkan Dudi Arisandi dan perusahaan tempatnya bekerja tersebut sesuai dengan apa yang diajarkan trainer kami dalam sesi Excellent Leader lo. Berbicara tentang sesuatu yang excellent adalah berbicara tentang komitmen. Ada 3 hal yang menjadi fokus seorang leader yang excellent 3 Hal Yang Menjadi Fokus Excellent Leader Purpose Seperti yang telah diterapkan oleh Dudi, Ia dan leader lainnya mempunyai believe yang menuntun mereka dalam berperilaku sehari-hari. ia menyelaraskan core value perusahaan dengan leadership style terhadap tim kerja. Purposenya jelas sejak awal, bertindak sesuai dengan goals agar meminimalisir barrier antara atasan dan bawahan. Purpose yang jelas dapat mendorong kamu untuk punya komitmen yang kuat. People Perusahaan tempat Ia bekerja menggunakan pendekatan yang berpusat pada tim kerja dan pelanggan. Menyadari bahwa sumber daya manusia adalah aset terpenting, people-oriented sangat menghargai upaya seluruh tim yang berkontribusi dalam keberlangsungan bisnis. Karena itu perusahaan juga perlu memberikan komitmen terbaik pada seluruh karyawannya. Promise Nah, terakhir. Setelah berkomitmen, pemimpin yang baik dan excellent harus mampu menepati komitmen yang telah disepakati, dengan cara menunjukkan profesionalisme baik secara lisan maupun tindakan. Purpose perusahaan perlu dihayati dalam tindakan sehari-hari. contoh paling mudahnya adalah menyempatkan waktu untuk hadir mendampingi tim kerja. Dac7.